Profil Desa Jatisari

Ketahui informasi secara rinci Desa Jatisari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jatisari

Tentang Kami

Jelajahi Desa Jatisari, Kedungreja, Cilacap: Desa agraris yang dinamis dengan fokus pada peningkatan infrastruktur jalan dan irigasi untuk mendukung pertanian padi. Dipimpin Kades Carwito, Jatisari aktif dalam pembangunan partisipatif dan kesejahteraan ma

  • Wilayah Agraris Luas dengan Fokus Pertanian Padi

    Desa Jatisari merupakan salah satu desa terluas di Kecamatan Kedungreja (7,28 km²), terdiri dari empat dusun (Jatisari, Rejasari, Karangtengah, Rawajaya), dengan ekonomi yang sangat bertumpu pada sektor pertanian, khususnya budidaya padi.

  • Pembangunan Infrastruktur sebagai Prioritas

    Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Carwito, Jatisari gencar melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur vital, terutama jalan desa (rabat beton) dan jaringan irigasi tersier, guna menunjang aktivitas pertanian dan perekonomian warga.

  • Tata Kelola Pemerintahan yang Aktif dan Komunikatif

    Pemerintah Desa Jatisari menunjukkan tata kelola yang progresif melalui perencanaan pembangunan partisipatif (Musdes RKPDes), penyaluran bantuan sosial yang transparan, serta penggunaan media sosial aktif untuk diseminasi informasi kegiatan desa.

Pasang Disini

Desa Jatisari, sebuah entitas pedesaan yang terhampar luas di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, menampilkan diri sebagai wilayah agraris yang dinamis dan terus berbenah. Dengan fokus utama pada optimalisasi sektor pertanian melalui pembangunan infrastruktur strategis dan didukung oleh tata kelola pemerintahan yang aktif di bawah kepemimpinan Kepala Desa Carwito, Jatisari berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya secara berkelanjutan. Profil Desa Jatisari ini akan mengulas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk desa ini.

Mengenal Lebih Dekat Desa Jatisari

Secara administratif, Desa Jatisari tercatat dengan Kode Desa 3301012001 dan Kode Pos 53263. Sebagai salah satu dari sebelas desa di Kecamatan Kedungreja, Jatisari memiliki wilayah yang cukup signifikan. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dalam publikasi "Kecamatan Kedungreja Dalam Angka 2024", Desa Jatisari memiliki luas wilayah mencapai 7,28 km² (727,79 Hektar), menjadikannya salah satu desa dengan cakupan area terluas di kecamatan tersebut.

Wilayah Desa Jatisari terbagi menjadi empat dusun yang menjadi pusat pemukiman dan aktivitas warga, yaitu:

  1. Dusun Jatisari
  2. Dusun Rejasari
  3. Dusun Karangtengah
  4. Dusun Rawajaya

Struktur pemerintahan desa diperkuat oleh 7 Rukun Warga (RW) dan 37 Rukun Tetangga (RT) yang berperan penting dalam memfasilitasi pelayanan publik dan koordinasi program pembangunan hingga ke tingkat masyarakat paling bawah.

Data demografi BPS untuk tahun 2023 menunjukkan populasi Desa Jatisari berjumlah 5.872 jiwa. Komposisi penduduk terdiri dari 2.966 laki-laki dan 2.906 perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) di desa ini tercatat sebanyak 1.972 KK. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk Desa Jatisari berada di angka 807 jiwa per km², mengindikasikan sebaran penduduk yang relatif merata dengan lahan yang masih cukup luas untuk pengembangan.

Pemerintahan Desa Jatisari saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Carwito. Beliau dikenal sebagai sosok yang aktif mengawal berbagai program pembangunan, khususnya yang berkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan petani dan perbaikan infrastruktur desa.

Pertanian Padi sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Sebagai desa agraris, sektor pertanian, khususnya budidaya padi, merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Jatisari. Hamparan sawah yang luas menjadi pemandangan khas dan sumber utama mata pencaharian bagi mayoritas penduduknya. Dukungan terhadap sektor ini terlihat dari aktifnya berbagai Kelompok Tani (Poktan) seperti "Sri Rejeki" di Dusun Jatisari dan "Ngudi Rahayu" di Dusun Rejasari. Kelompok-kelompok tani ini menjadi wadah bagi para petani untuk saling berbagi informasi, mendapatkan pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kedungreja, serta mengakses berbagai program bantuan pemerintah.

Salah satu terobosan penting dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian di Jatisari adalah implementasi Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian pada tahun 2024. Program ini menyasar perbaikan saluran irigasi untuk mengairi sekitar 150 hektar lahan sawah. Dengan adanya rehabilitasi ini, diharapkan pasokan air ke lahan pertanian menjadi lebih lancar dan optimal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan frekuensi panen dari sekali setahun menjadi dua atau bahkan tiga kali setahun, atau setidaknya meningkatkan volume produksi per siklus tanam.

Kepala Desa Jatisari, Carwito, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya infrastruktur pertanian. "Pembangunan jalan ini sangat penting untuk meningkatkan perekonomian warga, terutama para petani dalam mengangkut hasil panennya," ujarnya saat meresmikan salah satu proyek jalan desa pada Juli 2023. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah desa untuk memastikan hasil jerih payah petani dapat didistribusikan dengan lancar dan efisien.

Meskipun padi menjadi komoditas utama, potensi untuk pengembangan tanaman palawija dan sektor peternakan skala rumah tangga seperti unggas dan kambing juga terbuka, sejalan dengan kondisi umum di wilayah Kecamatan Kedungreja.

Prioritas Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Irigasi

Peningkatan infrastruktur, khususnya jalan dan jaringan irigasi, menjadi agenda prioritas Pemerintah Desa Jatisari. Hal ini terlihat dari alokasi Dana Desa (DD) yang signifikan untuk program-program tersebut. Sepanjang tahun 2023, beberapa proyek pembangunan jalan rabat beton telah dirampungkan, di antaranya di Dusun Rejasari RT 02 RW 03 dengan anggaran sekitar Rp 100 juta dan di Dusun Rejasari Kulon RT 01 RW 03 dengan volume 112m x 2.5m x 0.15m yang didanai dari Dana Desa tahap III 2023.

Saat meresmikan jalan di Dusun Rejasari Kulon pada November 2023, Kepala Desa Carwito menyatakan, "Alhamdulillah hari ini kita resmikan jalan rabat beton di Dusun Rejasari Kulon, semoga bermanfaat bagi warga. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memajukan desa, khususnya dalam infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi perekonomian. Kami berharap masyarakat bisa ikut merawatnya."

Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memperlancar mobilitas warga dan pengangkutan hasil pertanian, tetapi juga untuk membuka aksesibilitas antar dusun dan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Desa Jatisari. Perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Tata Kelola Pemerintahan yang Aktif dan Pelayanan Masyarakat

Pemerintah Desa Jatisari di bawah kepemimpinan Kepala Desa Carwito menunjukkan komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan partisipatif. Hal ini tercermin dari pelaksanaan musyawarah desa (Musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) yang rutin digelar untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). Bahkan, pada Mei 2025 (berdasarkan simulasi waktu dan aktivitas normal desa), telah dilaksanakan Musdes untuk RKPDes tahun 2025 dan penyusunan Daftar Usulan RKPDes tahun 2026, menunjukkan perencanaan yang berkelanjutan.

Pemerintah Desa Jatisari juga aktif memanfaatkan platform media sosial, khususnya Facebook dengan laman "Pemerintah Desa Jatisari Kedungreja", untuk menyebarkan informasi mengenai berbagai kegiatan desa. Laman ini secara berkala mengunggah berita tentang penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), kegiatan Posyandu di setiap dusun, program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas), hingga kegiatan kerja bakti warga. Keterbukaan informasi ini membangun kepercayaan masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan.

Selain itu, pemerintah desa juga sigap dalam menyalurkan berbagai program bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah, seperti penyaluran bantuan pangan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa beras yang dilaksanakan pada Januari 2024. Kehadiran langsung Kepala Desa dalam kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan kedekatan dengan warga dan komitmen dalam pelayanan.

Di bidang pendidikan, Desa Jatisari memiliki sejumlah fasilitas pendidikan dasar, yakni SD Negeri Jatisari 01, SD Negeri Jatisari 02, SD Negeri Jatisari 03, SD Negeri Jatisari 04, dan SD Negeri Jatisari 05, yang menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Tantangan dan Harapan Pembangunan ke Depan

Meskipun berbagai kemajuan telah dicapai, Desa Jatisari tetap menghadapi sejumlah tantangan dalam upaya mencapai kesejahteraan yang optimal. Optimalisasi hasil pertanian pasca perbaikan irigasi memerlukan pendampingan berkelanjutan kepada petani terkait teknik budidaya modern dan akses terhadap sarana produksi berkualitas. Diversifikasi ekonomi di luar sektor pertanian juga perlu didorong untuk mengurangi ketergantungan dan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat.

Pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun, seperti jalan dan saluran irigasi, menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah desa dan masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Selain itu, peningkatan kapasitas kelembagaan desa dan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan perlu terus ditingkatkan.

Aspek budaya dan sosial kemasyarakatan di Jatisari berjalan selaras dengan nilai-nilai luhur budaya Jawa dan semangat gotong royong. Kegiatan keagamaan dan tradisi lokal turut memperkaya kehidupan bermasyarakat. Keaktifan PKK dalam berbagai kegiatan juga menjadi motor penggerak pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.

Jatisari Melangkah Maju dengan Semangat Agraris

Desa Jatisari, dengan potensi agrarisnya yang besar dan komitmen pemerintah desa yang kuat dalam pembangunan infrastruktur, berada di jalur yang tepat menuju kemajuan. Fokus pada peningkatan produktivitas pertanian, didukung oleh jalan dan irigasi yang memadai, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan partisipatif, menjadi kunci keberhasilan desa ini.

Semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat akan terus menjadi modal sosial yang tak ternilai dalam menghadapi berbagai tantangan dan meraih peluang di masa depan. Dengan terus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak, Desa Jatisari diharapkan dapat mewujudkan visi sebagai desa yang maju, mandiri, sejahtera, dan berdaya saing, serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Kabupaten Cilacap.